‘GRIYA PENI-MBATIK YUUUK’ di MUSEUM NASIONAL 29 NOV 2018 digandeng oleh
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya – Direktorat Jenderal Kebudayaan – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI – Subdit Warisan dan Diplomasi Budaya
menyelenggarakan workshop MEMBATIK bagi siswa-siswa SD di MUSEUM NASIONAL

Team’ Griya Peni – Mbatik Yuuuk’ menyiapkan kain bermotif untuk adik-adik yang akan memBatik


SD dari TANGERANG

SDN KAMPUNG BALI
Sebelum MEMBATIK Ibu Dra Lien dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Kebudayaan Kemendikbud menyampaikan SELAMAT DATANG kepada anak- anak peserta pelatihan membatik, yang diharapkan dapat MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA dimasa yang akan datang……

Ibu Dr.Ir. Indra Tjahjani juga memperkenal beberapa motif BATIK, serta maknanya dan bagaimana cara memakai motif tersebut apabila dipakai untuk pakaian, jangan sampai terbalik.



Motif KAWUNG, agar anak-anak menjadi manusia itu mempunyai sifat bijaksana, seimbang antara perkataan dan perbuatan, belajar yang pandai tetapi juga beribadah dengan baik.


Motif TRUNTUM (Bintang yang kecil-kecil yang tersebar) GURDO (sayap dan ekor burung garuda). ini merupakan lambang KEKUATAN KASIH SAYANG ORANG TUA TERHADAPPUTRA PUTRInya

Kain sarung bermotif TUMPAL, (atau PUCUK REBUNG) merupakan kepala sarung yang biasa dipakai oleh ABANG & NONE JAKARTE, motif ini jika dipakai sebagai kain sarung posisinya harus dibagian depan/muka, bukan dipinggir/sisi badan.










