Keluarga ‘Griya Peni – Mbatik Yuuuk’ bulan Agustus 2019 ini melaksanakan Upacara Tradisi Pernikahan dengan gaya eklektik ‘Milenial’ untuk Peni Cahyanintyas (putri Ibu Indra & Pak Basuki) & Deny Setiawan.

Upacara siraman ini lebih kepada tradisi Jawa untuk membersihkan diri baik lahir & bathin, memohon ijin kepada orang tuanya untuk diperkenankan membangun kehidupan sendiri bersama pria pilihannya, serta memohon doa restu.
Orangtua calon pengantin memakai Jarit Motif Cakar (maknanya agar dalam kehidupannya nanti kedua pengantin dimudahkan Allah swt untuk memperoleh rejeki)
Alas duduk calon pengantin Jarit Motif Wahyu Tumurun. (maknanya semoga Allah swt memberikan berkahNYA).
Jarit sebagai latar belakang calon pengantin : (kiri) Motif Sido Mukti (maknanya agar pengantin berdua kehidupannya bahagia & berkecukupan) – (kanan) Motif Sido Asih (maknanya agar dalan kehidupannya kedua pengantin saling mengasihi).
Sebelum upacara siraman dimulai, salah satu perwakilan keluarga akan memimpin doa, agar segala niat baik keluarga dalam menikahkan putri & putranya lancar.
Upacara siraman dimulai dengan doa dan air yg akan digunakan untuk menyirami calon pengantin, berasal airnya dari 7 sumber. (air yg berasal dari rumah orang tuanya, air dari rumah kakak2nya dan keluarga dekatnya) dan dicampur dengan 7 macam bunga yang berwarna warni & daun yg berbau harum (terutama mawar, melati, kenanga).

Melaksanakan Pemecahan Kendi . Kendi ini tadinya penuh berisi air untuk membersihkan diri, kemudian dipecahkan yang memberikan makna bahwa kedua orang tua calon pengantin ‘memecahkan pamor’ (memberikan keindahan & cahaya kemuliaan).

Ayahanda memakai Jarit Motif Truntum (maknanya orangtua akan selalu mengasihi, walau putrinya sudah menikah),
Calon Pengantin putri memakai Jarit Sida Mukti dengan warna kekinian. (maknanya agar dalam menjalani kehidupannya memperoleh kebahagian dan dalam lindungan Allah swt)

